Bagi dosen, mahasiswa S2/S3, maupun peneliti, memahami contoh perbedaan narrative review dan literature review sangat penting sebelum menulis karya ilmiah. Kedua jenis review ini memang sering digunakan dalam penelitian, namun keduanya memiliki tujuan, pendekatan, dan struktur yang berbeda. Oleh karena itu, dengan memahami karakteristik masing-masing, penulis dapat memilih format review yang sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Narrative Review dalam Penelitian
Narrative review merupakan jenis tinjauan pustaka yang memberikan gambaran umum tentang topik tertentu. Selain itu, penulis biasanya menyusunnya secara deskriptif tanpa mengikuti metode pencarian sistematis.
Ciri-Ciri Narrative Review
- Penulis menekankan interpretasi pribadi
- Tidak mengikuti protokol pencarian literatur yang ketat
- Cocok untuk menjelaskan latar belakang atau konteks penelitian
- Lebih fleksibel dalam menyusun struktur tulisan
Kapan Menggunakan Narrative Review?
Peneliti biasanya memilih narrative review ketika ingin:
- Menjelaskan tren penelitian terbaru
- Merangkum teori atau konsep tertentu
- Menyampaikan opini atau interpretasi berdasarkan sumber yang ada
Dengan kata lain, narrative review membantu penulis menyusun argumen awal sebelum masuk pada analisis mendalam.
Literature Review: Definisi dan Ciri
Literature review merupakan tinjauan pustaka yang bersifat sistematis dengan tujuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyintesis hasil penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, metode ini sangat cocok untuk penelitian akademik yang membutuhkan dasar teori kuat.
Ciri-Ciri Literature Review
- Penulis menggunakan metode pencarian literatur yang jelas dan terstruktur
- Menyajikan ringkasan penelitian secara sistematis
- Berfokus pada pertanyaan penelitian tertentu
- Menjadi dasar yang kuat untuk penelitian baru
Kapan Menggunakan Literature Review?
Peneliti memilih literature review ketika ingin:
- Menemukan celah penelitian (research gap)
- Menyusun kerangka teori penelitian
- Membandingkan hasil penelitian dari berbagai sumber
Dengan demikian, literature review membantu akademisi membangun landasan penelitian yang kokoh dan kredibel.
Tabel Perbandingan Narrative dan Literature Review
| Aspek | Narrative Review | Literature Review |
|---|---|---|
| Tujuan | Memberikan gambaran umum topik | Menyintesis penelitian untuk menemukan gap |
| Metode Pencarian | Tidak sistematis | Sistematis dengan protokol jelas |
| Struktur | Fleksibel, naratif | Terstruktur sesuai pedoman akademik |
| Fokus | Interpretasi penulis | Analisis data penelitian terdahulu |
| Kegunaan | Latar belakang atau teori | Dasar penelitian baru |
Contoh Penerapan Kedua Jenis Review
Misalnya, narrative review dapat digunakan untuk membahas perkembangan teknologi pembelajaran digital secara umum tanpa analisis kuantitatif. Sebaliknya, literature review lebih tepat dipakai untuk mengkaji 30 artikel yang meneliti efektivitas e-learning dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Dengan contoh tersebut, Anda dapat melihat bagaimana perbedaan pendekatan membuat hasil tulisan berbeda.
Manfaat Memahami Jenis Review untuk Penelitian
Ketika peneliti memahami perbedaan narrative review dan literature review, mereka bisa menyesuaikan metode penulisan dengan tujuan akademik. Selain itu, dengan memanfaatkan jenis review yang tepat, karya ilmiah menjadi lebih terarah, terstruktur, dan sesuai standar publikasi internasional.
Anda bahkan dapat melihat contoh publikasi review di jurnal bereputasi seperti Elsevier, Springer, dan Taylor & Francis.
Kesimpulan
Baik narrative review maupun literature review memiliki peran penting dalam penelitian. Narrative review lebih cocok untuk memberikan gambaran umum, sedangkan literature review lebih sesuai untuk analisis sistematis. Oleh karena itu, penulis sebaiknya memilih jenis review berdasarkan kebutuhan penelitian.
Ingin publikasi jurnal? Segera publikasikan di IDSCIPUB, jurnal terpercaya untuk layanan publikasi jurnal internasional.

