Masyarakat kini mengenal TikTok bukan hanya sebagai aplikasi hiburan. Platform video pendek ini perlahan berubah menjadi mesin pemasaran yang mampu membentuk perilaku finansial generasi muda. Hasil penelitian terbaru yang dipublikasikan Oktober 2025 menegaskan bahwa strategi marketing di TikTok dapat mendorong perilaku menabung dan literasi keuangan. Namun, di sisi lain, platform ini juga berpotensi meningkatkan gaya hidup konsumtif dan keputusan belanja impulsif.
TikTok Tumbuh Pesat dan Jadi Mesin Marketing
Lima tahun terakhir, TikTok mencatat pertumbuhan pesat dengan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan. Sebagian besar pengguna berasal dari kalangan muda, termasuk di Indonesia. Mereka aktif mengonsumsi konten setiap hari, sehingga brand dan influencer menjadikan TikTok sebagai ruang promosi yang efektif.
Peneliti utama mengatakan, “TikTok punya kekuatan luar biasa dalam membentuk perilaku finansial generasi digital. Di satu sisi bisa mendorong literasi, tapi di sisi lain bisa memperkuat budaya belanja impulsif.”
Strategi Marketing TikTok yang Membentuk Perilaku Finansial
Penelitian berjudul The Strategy of Social Media Marketing in Influencing Consumer Financial Behavior: A TikTok Case Study menjelaskan lima strategi yang membuat TikTok efektif:
- Influencer Marketing – Rekomendasi dari figur publik yang dipercaya audiens.
- Tantangan Viral – Hashtag challenge seperti #30HariMenabung yang mendorong partisipasi massal.
- Konten Personalisasi – Algoritma TikTok menyajikan video sesuai minat pengguna, termasuk budgeting atau investasi.
- Edutainment – Mengemas literasi keuangan secara menghibur sehingga pembaca lebih mudah memahaminya.
- Kepuasan Instan – Budaya serba cepat yang mendorong keputusan keuangan spontan.
Dampak Positif bagi Generasi Muda
TikTok membawa manfaat nyata jika digunakan secara bijak.
- Literasi keuangan meningkat karena kreator menjelaskan topik dengan bahasa sederhana.
- Tantangan menabung menumbuhkan kebiasaan finansial baru.
- Komunitas digital semakin aktif berbagi tips dan pengalaman.
Risiko Konsumtif yang Mengintai
Di sisi lain, TikTok juga menimbulkan risiko serius.
- Gaya hidup konsumtif tumbuh karena promosi barang mewah.
- Misinformasi finansial menyebar dari konten non-ahli.
- Tekanan sosial digital mendorong pengguna mengikuti tren tanpa perhitungan.
Dengan kata lain, TikTok membuka peluang edukasi, tetapi juga menjerat pengguna pada kebiasaan konsumtif.
Implikasi untuk Masyarakat
Peneliti menekankan tiga langkah penting:
- Marketer harus memasarkan produk dengan transparan.
- Edukator keuangan perlu memanfaatkan TikTok sebagai media kreatif.
- Regulator wajib mengawasi iklan finansial agar tidak merugikan masyarakat.
Jika ketiga pihak bertindak bersama, TikTok bisa berkembang menjadi sarana literasi keuangan modern, bukan sekadar ruang promosi konsumtif.
Kesimpulan: TikTok dan Perilaku Finansial Generasi Muda
TikTok berhasil memengaruhi perilaku finansial generasi muda. Platform ini mempermudah akses ke literasi keuangan dan menimbulkan risiko konsumtif yang pengguna harus waspadai. Karena itu, masyarakat perlu bijak dalam menggunakan TikTok, kreator harus bertanggung jawab dalam menyajikan konten, dan regulator wajib menjaga keseimbangan agar dampak positif platform ini lebih dominan daripada sisi negatifnya.
Jika kamu memiliki penelitian serupa dan ingin menerbitkannya di jurnal ilmiah nasional atau internasional, IDSCIPUB siap mendampingi.