Jl. RP. Soeroso No. 25 9, Jakarta Pusat [email protected]
Artikel

Volume dan Issue Jurnal: Panduan Penulisan Lengkap

Dalam menulis artikel untuk publikasi ilmiah, detail kecil seperti volume dan issue jurnal sering diabaikan. Padahal, informasi ini penting karena menunjukkan identitas terbitan, memudahkan sitasi, serta memastikan keaslian artikel. Oleh karena itu, pemahaman tentang konsep ini sangat bermanfaat bagi dosen, mahasiswa pascasarjana, maupun peneliti. Dengan memahami penulisan yang benar, daftar pustaka akan lebih profesional dan sesuai standar internasional.

Apa Itu Volume dan Issue dalam Jurnal?

Volume

Volume merujuk pada kumpulan terbitan jurnal dalam satu tahun. Misalnya, Volume 10 berarti jurnal tersebut sudah memasuki tahun ke-10 sejak pertama kali diterbitkan.

Issue

Issue adalah edisi jurnal dalam satu volume. Jika sebuah jurnal terbit empat kali setahun, maka dalam Volume 10 akan ada Issue 1 hingga Issue 4.

Dengan demikian, volume menandai tahun terbit, sedangkan issue menandai nomor edisi di tahun tersebut.

Pentingnya Penulisan Volume dan Issue

Mengapa detail ini penting?

  1. Memudahkan identifikasi artikel – pembaca dapat menemukan artikel dengan cepat.

  2. Mendukung standar sitasi – penulisan sesuai aturan memudahkan pengutipan.

  3. Menunjukkan profesionalisme akademik – karya Anda lebih dipercaya ketika rujukan ditulis lengkap.

Selain itu, kesalahan menulis volume dan issue dapat mengurangi kredibilitas daftar pustaka.

Contoh Penulisan yang Benar

Berikut contoh sesuai standar APA dan Chicago:

  • APA Style:

    Rahman, A. (2022). Analisis data bibliometrik. International Journal of Research, 10(2), 45–56.

  • Chicago Style:

    Rahman, Ahmad. “Analisis Data Bibliometrik.” International Journal of Research 10, no. 2 (2022): 45–56.

Misalnya, angka tebal menunjukkan volume, sedangkan angka dalam kurung menunjukkan issue.

Cara Menulis Volume dan Issue Jurnal Internasional

Agar tidak salah, ikuti langkah berikut:

  1. Temukan informasi volume dan issue di halaman depan artikel jurnal.

  2. Cantumkan volume lebih dulu, lalu issue.

  3. Gunakan format sesuai gaya sitasi (APA, MLA, Chicago, atau Vancouver).

  4. Pastikan konsistensi di seluruh daftar pustaka.

Sebagai contoh, dalam format APA → Journal Name, 15(3), 120–135.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Beberapa kesalahan yang sering terjadi, antara lain:

  • Menukar posisi volume dan issue.

  • Tidak menuliskan issue padahal jurnal terbit lebih dari sekali dalam setahun.

  • Menggunakan format berbeda di daftar pustaka yang sama.

Dengan menghindari kesalahan ini, naskah akan lebih profesional dan sesuai standar publikasi internasional.

Hubungan Penulisan dengan Indeksasi Jurnal

Jurnal yang terindeks di basis data seperti Scopus atau SINTA memerlukan sitasi yang akurat. Oleh sebab itu, penulisan yang benar akan memudahkan sistem melacak artikel. Di sisi lain, jika Anda menargetkan publikasi di jurnal internasional bereputasi, detail ini tidak boleh diabaikan.

Tips Tambahan untuk Penulis

  • Gunakan reference manager (Mendeley, Zotero, EndNote) untuk otomatisasi.

  • Selalu cek author guidelines dari jurnal yang dituju.

  • Cocokkan daftar pustaka dengan template resmi gaya sitasi.

Selain itu, bila membutuhkan bantuan lebih lanjut, Anda bisa memanfaatkan layanan pendampingan publikasi dari IDSCIPUB.

Kesimpulan

Volume dan issue jurnal merupakan bagian penting dari penyusunan sitasi. Volume menunjukkan tahun terbit, sedangkan issue menunjukkan edisi. Oleh karena itu, penulisan yang tepat akan meningkatkan kredibilitas karya ilmiah sekaligus memudahkan publikasi.

Sedang menyiapkan artikel untuk jurnal internasional?
Kunjungi IDSCIPUB dan temukan layanan publikasi yang siap membantu naskah Anda lolos di jurnal bereputasi.

Tinggalkan Balasan