Jl. RP. Soeroso No. 25 9, Jakarta Pusat [email protected]
Artikel

Perbedaan SINTA dan Copernicus dalam Publikasi Jurnal Ilmiah

Publikasi jurnal ilmiah kini semakin menjadi perhatian dosen, mahasiswa S2/S3, dan peneliti. Oleh karena itu, banyak yang mempertimbangkan indeks jurnal sebelum mengirimkan artikelnya. Dua indeks populer yang sering dibandingkan adalah SINTA dan Copernicus. Untuk itu, artikel ini akan menguraikan perbedaan SINTA dan Copernicus agar Anda lebih percaya diri dalam memilih jalur publikasi.

Apa Itu SINTA?

SINTA (Science and Technology Index) merupakan sistem yang dibuat oleh Kemdikbudristek Indonesia. Sistem ini menilai kinerja publikasi ilmiah peneliti, dosen, dan institusi berdasarkan akreditasi nasional.

Selain itu, sistem ini mengklasifikasikan jurnal ke dalam enam peringkat, dari SINTA 1 (tertinggi) hingga SINTA 6, dan memberikan dasar penilaian yang penting bagi institusi pendidikan dan tenaga pengajar.

 

Apa Itu Copernicus?

Index Copernicus (IC) adalah database jurnal ilmiah internasional yang berasal dari Polandia. Platform ini menilai jurnal berdasarkan kualitas editorial, akses terbuka, dan kelengkapan metadata.

Karena itu, Copernicus sangat berguna dalam membantu jurnal menjangkau audiens global, khususnya dalam sistem open access. Dengan demikian, jurnal bisa meningkatkan eksistensinya secara internasional.

 

Perbedaan SINTA dan Copernicus

1. Asal dan Lingkup Indeks

  • SINTA dikelola oleh pemerintah Indonesia dan memfokuskan penilaian pada jurnal nasional.
  • Copernicus berasal dari Polandia dan mencakup jurnal internasional dari berbagai disiplin.

2. Fungsi dan Tujuan

  • SINTA memetakan dan mengevaluasi kinerja publikasi di Indonesia.
  • Copernicus membantu jurnal memperluas eksposurnya ke komunitas ilmiah global. Oleh karena itu, indeks ini sangat penting untuk peningkatan reputasi internasional.

3. Pengaruh terhadap Karier Akademik

  • SINTA memengaruhi jabatan fungsional dosen secara langsung.
  • Copernicus memperkuat nilai akademik jurnal yang ingin memperoleh pengakuan internasional. Bahkan, beberapa institusi luar negeri memasukkan indeks ini sebagai kriteria evaluasi.

4. Proses Penilaian

  • SINTA mengandalkan data dari ARJUNA dan Google Scholar. Selain itu, sistem ini terintegrasi secara nasional sehingga menjamin transparansi.
  • Copernicus menghitung nilai menggunakan formula ICV (Index Copernicus Value) dengan data kuantitatif dan kualitatif. Dengan demikian, penilaian lebih menyeluruh terhadap aspek kualitas jurnal.

5. Aksesibilitas

  • SINTA menyediakan akses terbuka dan sinkronisasi dengan data nasional. Oleh sebab itu, masyarakat umum dapat memantau perkembangan jurnal secara langsung.
  • Copernicus membatasi akses detail penilaian untuk pengguna tertentu. Meskipun begitu, ringkasan skor tetap bisa diakses oleh publik.

 

Mana yang Sebaiknya Dipilih?

Pemilihan indeks jurnal sangat bergantung pada tujuan publikasi Anda. Jika Anda ingin menguatkan pengakuan akademik di Indonesia, maka publikasi jurnal SINTA menjadi opsi terbaik. Sebaliknya, untuk memperluas eksistensi internasional, jurnal terindeks Copernicus patut dipertimbangkan.

Namun demikian, menggabungkan keduanya akan jauh lebih strategis. Dengan begitu, jurnal nasional yang juga masuk database internasional tentu memiliki nilai lebih. Karena itulah, memahami keduanya menjadi penting.

 

Tips Memilih Jurnal Terindeks Sinta atau Copernicus

1. Sesuaikan dengan Tujuan Akademik

Pertama-tama, pastikan tujuan Anda jelas: apakah untuk kelulusan, kenaikan jabatan, atau pencapaian riset. Langkah ini akan mempersempit pilihan jurnal.

2. Periksa Legalitas dan Reputasi Jurnal

Kedua, pastikan jurnal tersebut memiliki legalitas yang sah. Anda bisa mengeceknya langsung di SINTA atau Copernicus untuk menghindari jurnal predator. Oleh karena itu, jangan tergesa-gesa memilih hanya berdasarkan kecepatan terbit.

3. Konsultasi dengan Ahli atau Layanan Publikasi

Terakhir, agar tidak salah langkah, Anda bisa berkonsultasi atau menggunakan layanan publikasi terpercaya yang mendampingi sejak proses awal hingga submit. Pendekatan ini tentu akan mempercepat proses dan meminimalkan kesalahan.

Kesimpulan: Pahami Perbedaan SINTA dan Copernicus dengan Baik

Dengan memahami perbedaan SINTA dan Copernicus, Anda dapat menentukan strategi publikasi yang paling sesuai dengan kebutuhan akademik. Oleh sebab itu, jangan hanya fokus pada satu indeks saja.

Gunakan keduanya secara sinergis untuk memperkuat portofolio akademik dan meningkatkan daya saing riset Anda di tingkat nasional maupun internasional.

Jika Anda ingin mempublikasikan artikel di jurnal yang telah terakreditasi SINTA dan Copernicus, kunjungi IDSCIPUB dan kirimkan naskah Anda ke jurnal yang sesuai.

Tinggalkan Balasan