Mendapatkan komentar revisi dari reviewer jurnal ilmiah adalah hal yang sangat umum bagi penulis akademik. Banyak penulis menghadapi tantangan saat harus menanggapi revisi, terutama jika belum memahami strategi yang tepat. Untuk membantu Anda, artikel ini membahas tips lolos revisi artikel secara menyeluruh agar proses publikasi berjalan lebih lancar. Dengan memahami tips lolos revisi artikel yang efektif, Anda dapat memperbaiki naskah dengan tepat dan meningkatkan peluang untuk segera diterbitkan.
Mengapa Reviewer Meminta Revisi Artikel?
Proses revisi berfungsi sebagai kontrol kualitas dalam publikasi ilmiah. Reviewer memastikan bahwa artikel memenuhi standar akademik, menjelaskan metodologi secara jelas, menyajikan analisis yang kuat, dan memberikan kontribusi nyata terhadap ilmu pengetahuan.
Berikut beberapa alasan umum mengapa reviewer meminta revisi artikel:
- Penulis tidak menyusun struktur tulisan dengan baik
- Referensi yang digunakan sudah tidak mutakhir
- Penulis belum menjelaskan hasil penelitian secara rinci
- Artikel masih mengandung kesalahan tata bahasa atau penulisan
Strategi Efektif agar Artikel Lolos dari Tahap Revisi
1. Baca Komentar Reviewer secara Teliti
Bacalah komentar reviewer dengan tenang dan penuh perhatian. Hindari reaksi emosional. Anda perlu memahami setiap masukan yang mereka berikan karena komentar tersebut bertujuan meningkatkan kualitas artikel Anda.
2. Buat Daftar Tanggapan Reviewer yang Terstruktur
Susun tanggapan Anda dalam bentuk poin-poin atau tabel. Jelaskan bagian mana yang Anda ubah, dan jika Anda tidak menyetujui suatu komentar, berikan alasan logis secara sopan.
Contoh Tanggapan:
- Komentar Reviewer: Referensi masih banyak yang lama.
- Tanggapan Penulis: Saya telah mengganti lima referensi dengan jurnal terbaru lima tahun terakhir (lihat halaman 12–13).
3. Perbaiki Bahasa dan Struktur Artikel
Perbaikilah gaya penulisan Anda agar lebih akademik, lugas, dan bebas dari kesalahan bahasa. Gunakan alat bantu seperti Grammarly untuk grammar dan Turnitin untuk mengecek plagiarisme sebelum mengirim kembali artikel Anda.
4. Tambahkan Data atau Referensi Pendukung
Jika reviewer meminta klarifikasi atau tambahan data, tambahkan informasi tersebut ke dalam artikel Anda. Gunakan referensi baru dari jurnal ilmiah bereputasi untuk memperkuat argumen yang Anda ajukan.
5. Diskusikan dengan Tim atau Kolega
Ajak rekan peneliti atau dosen pembimbing untuk mendiskusikan komentar reviewer, terutama jika masukan yang diberikan bersifat teknis dan kompleks. Mereka dapat membantu Anda menemukan solusi yang tepat.
Hal yang Harus Anda Hindari Saat Merevisi Artikel
1. Mengabaikan Komentar Reviewer
Jangan meremehkan masukan reviewer. Reviewer bisa menganggap Anda tidak kooperatif jika Anda menolak saran tanpa penjelasan logis.
2. Mengubah Isi Artikel Tanpa Penjelasan
Jika Anda melakukan perubahan besar pada artikel, sertakan alasan mengapa perubahan tersebut perlu dilakukan. Reviewer akan lebih menghargai penjelasan yang transparan.
3. Mengirim Revisi Tanpa Melakukan Proofreading
Sebelum mengirim revisi, baca kembali artikel Anda untuk memastikan tidak ada kesalahan tata bahasa, format, atau sitasi. Kesalahan kecil bisa membuat artikel tertunda lagi dalam proses review.
Tim publikasi dari IDSCIPUB menyarankan agar penulis menanggapi komentar reviewer dengan detail dan profesional. Meskipun Anda menerima major revision, Anda tetap memiliki peluang besar untuk diterima selama tanggapan Anda logis dan lengkap.
Menghadapi proses revisi jurnal memang menantang, tetapi Anda bisa melewatinya dengan strategi yang tepat. Pahami komentar reviewer, tanggapi secara profesional, dan lakukan perbaikan menyeluruh agar peluang publikasi artikel Anda semakin besar.
Ingin publish jurnal? Kunjungi IDSCIPUB dan hubungi admin fast respon kami!
