Jl. RP. Soeroso No. 25 9, Jakarta Pusat [email protected]
Artikel

Penolakan Artikel Jurnal: Kenali Tanda dan Penyebabnya

Dosen, mahasiswa S2/S3, dan peneliti sering menghadapi penolakan artikel jurnal. Kondisi ini memang membuat frustrasi, terutama setelah penelitian selesai. Namun, penolakan tidak selalu berarti karya buruk. Sebaliknya, pengalaman tersebut bisa mendorong penulis memperbaiki kualitas tulisan. Oleh karena itu, memahami tanda dan penyebab penolakan menjadi langkah penting agar artikel lebih mudah diterima di jurnal ilmiah.

Alasan Umum Penolakan Artikel Jurnal

1. Topik Tidak Relevan dengan Scope Jurnal

Setiap jurnal memiliki fokus penelitian yang berbeda. Karena itu, editor akan menolak artikel yang tidak sesuai dengan bidangnya. Selain itu, penulis yang tidak menyesuaikan topik sejak awal biasanya harus mengulang proses publikasi di jurnal lain.

2. Plagiarisme atau Similarity Tinggi

Reviewer menolak artikel yang mengandung similarity tinggi. Mereka mengutamakan orisinalitas. Oleh sebab itu, penulis perlu melakukan pengecekan menggunakan Turnitin atau iThenticate. Dengan demikian, penulis bisa memastikan artikel bebas dari plagiarisme.

3. Metodologi Lemah

Banyak artikel gagal karena metodologi tidak jelas. Akibatnya, reviewer meragukan validitas data. Oleh karena itu, penulis harus menyajikan metode secara detail. Selanjutnya, penulis juga sebaiknya menambahkan alasan pemilihan metode agar penelitian lebih meyakinkan.

4. Penulisan Tidak Sesuai Template

Editor sering menolak artikel karena penulis mengabaikan author guideline. Selain itu, tata bahasa yang berantakan membuat artikel terkesan kurang profesional. Karena itu, penting untuk selalu mengikuti panduan penulisan.

Tips Agar Artikel Lolos Publikasi

1. Pilih Jurnal yang Tepat

Pemilihan jurnal memegang peran penting. Misalnya, gunakan SINTA untuk menemukan daftar jurnal terindeks resmi. Selain itu, penulis juga harus membaca edisi terbaru jurnal agar lebih paham gaya penulisan yang sesuai.

2. Periksa Similarity dengan Software

Sebelum mengirim artikel, periksa similarity menggunakan Turnitin atau iThenticate. Dengan langkah ini, penulis dapat mengurangi risiko penolakan. Akibatnya, artikel akan lebih mudah masuk tahap review.

3. Ikuti Struktur dan Format Jurnal

Struktur IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion) merupakan standar internasional. Oleh karena itu, penulis yang mengikuti format ini biasanya mendapat penilaian lebih baik.

4. Perbaiki Tata Bahasa

Bahasa akademik yang jelas membuat artikel lebih meyakinkan. Selain itu, penggunaan tata bahasa yang konsisten menunjukkan keseriusan penulis.

Kesalahan yang Sering Membuat Artikel Ditolak

  • Penulis menulis abstrak terlalu panjang.

  • Referensi yang dipakai terlalu lama.

  • Artikel tidak menawarkan kontribusi baru.

  • Data penelitian tidak mendukung hasil.

Kesalahan tersebut sering membuat editor menolak artikel. Akibatnya, penulis harus mengulang proses publikasi dari awal.

Kesimpulan

Penolakan artikel jurnal memang menyakitkan, tetapi pengalaman ini bisa menjadi guru terbaik. Oleh karena itu, penulis sebaiknya menjadikan penolakan sebagai bahan evaluasi. Selain itu, penulis perlu memahami penyebab penolakan, memperbaiki struktur naskah, serta memilih jurnal yang tepat. Dengan demikian, peluang artikel untuk diterima akan semakin besar.

Sudah siap publikasi? Jangan biarkan kesalahan kecil jadi penghalang. Publikasikan artikel Anda sekarang juga di IDSCIPUB!

Tinggalkan Balasan